
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar
mengungkapkan pertumbuhan konsumsi masyarakat RI masih terbatas. Meski
demikian dirinya menegaskan permodalan perbankan masih kuat dan
stabilitas sektor jasa keuangan tetap terjaga.
"Stabilitas sektor
jasa keuangan nasional sampai posisi September 2025 tetap terjaga
stabil, sekalipun perekonomian global yg mempengaruhi perlambatan
pertumbuhan kredit tetap harus diperhitungkan," jelas Mahendra dalam
rapat kerja Komisi IV DPD RI bersama Gubernur Bank Indonesia (BI) dan
OJK, Senin (17/11/2025).
OJK menyebut kondisi global yang penuh tantangan, ikut membuat rebound dari konsumsi masyarakat domestik terlihat masih terbatas.
"Jadi di satu sisi ada kondisi global yg memang masih penuh tantangan, dan di lain sisi pertumbuhan kembali atau rebound dari konsumsi dari masyarakat domestik terlihat masih terbatas," ujar Mahendra.
Meski demikian, Mahendra tetap optimis akan perbaikan pertumbuhan konsumsi. Hal ini karena didukung oleh permodalan perbankan yang sebenarnya kuat ditunjukkan oleh capital adequacy ratio (CAR) yang tinggi 26,15% dan likuiditas yang juga melimpah dengan liquidity coverage ratio (LCR) 205,94%
Total kredit secara menyeluruh tercatat 8.163 triliun dan dibandingkan tahun lalu tumbuh 7,7% secara tahunan (yoy) yang merupakan peningkatan dibandingkan pertumbuhan tahunan Agustus 2025 di angka 7,56%
Sedangkan untuk risiko kredit tetap terjaga dengan rasio NPL gross dan net masing-masing 2,24% dan 0,86%
Untuk DPK tercatat secara menyeluruh 9.694 triliun tumbuh 11,16% yoy, meningkat dibandingkan pada bulan Agustus 8,49%.






0 comments:
Post a Comment